Saturday, October 29, 2011

UTS : Ujian Tidak Serius

Terhitung telah 4 bulanan aku duduk di bangku kelas XI SMA. Setengah dari semester ketiga di SMA Jeumpa Puteh ini. Seperti di sekolah lainnya, momen pertengahan semester ini diadakan UTS (ujian tengah semester).
Karena di kelas dua ini aku telah memilih jurusan, jurusan IPA, tentu saja dari hasil UTS ini aku bisa tahu kalau aku itu cocok di jurusan ini atau enggak.




kegiatan UTS yg sungguh menyiksa ini berlangsung kurang lebih selama 1 minggu. Otakku dianiaya selama satu minggu, bayangkan. Ada malah, UTS kimia dan fisika dilakukan di hari yg sama. Gimana otak aku enggak minggat?!
Sungguh bukan perjuangan yg enteng, karena KKM (kriteria ketuntasan minimal) di sekolahku adalah 75. Batas KKM yg tinggi ini karena sekolahku, SMA Negeri 1 Jeumpa Puteh Banda Aceh, telah naik status menjadi 'Sekolah Unggul' semenjak dua tahun lalu. Bagiku yg merupakan seorang idiot super, harus mati-matian untuk tidak mati (hiperbola dikit, hehe). 


Sabtu tadi adalah pembagian rapor UTS. AKu deg-degan, takut sekali kalau banyak yg enggak tuntas. setelah menunggu sekian lama, namaku di panggil si Ibu guru. rapor itu enggak langsung aku buka. aku tarik napas dulu dalam-dalam, baca basmallah, dan...
Sial. satu pelajaran enggak tuntas, Sejarah. nilai sejarahku 73, minus 2 dari batas KKM.Tanggung banget, sungguh bikin gigit bibir. Aku memang lemah dalam pelajaran yg satu ini ( yg itu satu juga, yang itu juga, yang itu juga. oke, aku lemah di semua pelajaran). Karena kemampuan mengingatku sangat buruk, jelas sangat fatal untuk pelajaran sejarah.


Ini merupakan cambuk bagiku untuk berusaha lebih giat lagi untuk UAS kedepannya.

Friday, October 28, 2011

Dia Lebih Bodoh

Dari jarak puluhan meter dari rumah dia berlari dengan sangat bersemangat. Langsung memasuki rumah, membuka sepatu dengan cepat, lalu bergegas ke kamarnya di lantai 2. Tangga beralaskan kayu itu berdenyit keras karena dia menaikinya sambil berlari.


          “aku pulaaang~~” kata Nobita kepada Doraemon seraya menaruh tas sekolahnya di atas meja.
         Nobita yang biasanya selalu pulang dengan raut muka murung entah karena dijahilin Giant dan Suneo atau kesialan lainnya. hari ini raut wajahnya sangat ceria.
         “kelihatannya kamu gembira sekali..” kata Doraemon yang sangat menyadari itu.
         “Hari ini ada anak pindahan dari sekolah lain...”
         “ha ha ha, anak perempuan yang cantik ya?”
         “Bukan, anak laki-laki... sudah itu anaknya pendiam sekali...”

Sunday, October 23, 2011

Jangan meragukan diri sendiri.

sering kali saya berpikir, "Apakah saya bisa?" atau  "Ah, palingan yg saya buat ini salah".
saya memang termasuk orang yg sering meragukan sesuatu yg saya kerjakan. Entah itu pe-er, atau pekerjaan apapun. saya tahu apa yang saya ragukan belum tentu benar adanya. 

Bagaimana dengan kalian? pernahkah kalian begitu?
kalau iya, jangan lagi anda meragukan diri kalian. jangan hiraukan caci maki orang sekitar dan teruslah berusaha. (sok sok nasihatin orang saya ini, padahal sendirinya juga begitu. haha)
sekali lagi jangan meragukan diri sendiri (saya juga katakan ini ke diri sya). atau akan menyesal suatu hari nanti seperti kisah Nora Profit yang saya ambil dari sebuah buku (bukan copast tapi ketik ulang, beda kan? #keukeh) : 



suatu hari Nora Profit menonton pertunjukan musik Salome Bey yang sangat memesona. Namun sayang pengunjung yang datang dalam pertunjukan penyanyi kesayangannya tersebut hanya sedikit. Nora Profit begitu kecewa dengan hal ini, karena itu dia bertekad membuat artikel tentang Salome Bey di majalah Essence guna membantu mempromosikan Salome Bey. Bagai penulis ternama, Nora Profit menelepon Salome dan membuat janji wawancara dengannya. Singkat cerita Nora Profit melakukan wawancara dengan Salome. dia dibntu Barbara (temannya) yan bertindak sebagaifotografer. setelah melakukan wawancara, Nora Profit merasa begitu ketakutaan, dia merasa telah membohongi Salome dengan mengatakan akan menulis pada majalah Essence yang merupakan majalah nasional. Hal ini membuat tekanan batin yang teramat berat pada Nora. Namun dengan segenap tekad dia menyelesaikan artikelnya kemudian mengirimkannya kepada majalah Essence. tiga minggu kemudian Nora mendapat pengembalian naskah dari majalah Essence yang dikembalikan dalam sebuah amplop tulisan tangannya sendiri. Nora merasa hal itu suatu penghinaan. Dia memang merasa tidak mungkin bersaing dengan para penulis profesional yang memang mata pencahariannya adalah menulis. karena dia takut menghadapi surat penolakan maka tanpa membuka amplop itu dia memasukkannya ke almari  dan melupakannya.
Lima tahun kemudian ketika ia akan pindah dari apartemen yang dia huni untuk pindah ke Californa, Nora menemukan sebuah amplop tulisan tangannya sendiri. dia sudah melupakannya sehingga bertanya dalam hati bagaimana dia mengirimi dirinya sendiri dengan sebuah paket. Untuk menjernihkan misteri itu dia membuka amplop tersebut yang bertuliskan, "Yth. Nona Profit, cerita anda mengenai Salome Bey sangat luar biasa. Kami memerlukan beberapa kutipan tambahan. tolong tambahkan kutipan itu dan langsung kembalikan artikel ini. kami ingin menerbitkan cerita anda dalam edisi berikutnya".


Begitu terguncang dan kecewanya Nora menerima hal itu. ketakutannya pada penolakan haru dia  bayar mahal. dia kehilangan honor yang mencapai $500 waktu itu dan peluang artikelnya masuk majalah besar. Berangkat dari hal itu kini Nora tidak lagi meragukan kemampuannya dan kini menjadi penulis yang produktif.

*mumpung lagi bulan oktober, postingan ini pake bahasa baku dikit ga apa-apa kan?

Tuesday, October 4, 2011

Quote

"Knowing is not enough, we must apply. Willing is not enough, we must do."
- Bruce Lee